NINGBO, CHINA – Ganda campuran Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito, yang sebelumnya menyingkirkan pasangan Indonesia Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, harus puas menjadi runner-up di final Kejuaraan Asia 2025.
Pasangan Jepang tersebut takluk dari wakil Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, dalam laga tiga gim yang berlangsung pada Minggu (13/4/2025) di Ningbo Olympic Sport Center Gymnasium, China.
Tertinggal di Gim Pertama
Midorikawa/Saito sempat memberikan perlawanan sengit di awal gim pertama. Mereka memperkecil jarak menjadi 6-7, namun kehilangan lima poin beruntun dan tertinggal jauh 6-12.
Usaha untuk bangkit sempat terlihat saat skor menipis menjadi 13-15. Namun, Tang/Tse tampil dominan dan mencapai game point di angka 20-14. Meskipun sempat tertahan satu poin, pasangan Hong Kong akhirnya mengamankan gim pertama dengan skor 21-15.
Bangkit di Gim Kedua
Memasuki gim kedua, Midorikawa/Saito berhasil bangkit. Mereka unggul cepat hingga memimpin 11-5 saat interval. Tang/Tse mencoba mengejar dan sempat memperkecil ketertinggalan menjadi 15-17. Namun, fokus pasangan Jepang tetap terjaga dan mereka menutup gim kedua dengan kemenangan 21-17.
Takluk di Gim Penentuan
Gim ketiga menjadi milik pasangan Hong Kong sepenuhnya. Mereka langsung unggul 11-4 saat interval dan memperlebar jarak menjadi 14-6 berkat tekanan bertubi-tubi.
Midorikawa/Saito sempat menambah beberapa poin, namun kesalahan sendiri membuat momentum kembali hilang. Saat skor 9-20, pasangan Jepang berusaha menahan match point dengan mencetak empat poin beruntun menjadi 13-20, termasuk dua kesalahan lawan.
Sayangnya, semangat juang itu tidak cukup. Tse Ying Suet menutup laga dengan kemenangan setelah memenangkan duel cepat di depan net. Skor akhir gim ketiga: 21-13 untuk pasangan Hong Kong.
Penampilan Midorikawa/Saito Tetap Patut Diapresiasi
Meski gagal juara, performa Midorikawa/Saito tetap mencuri perhatian sepanjang turnamen. Mereka sukses menjegal sejumlah unggulan, termasuk ganda campuran Indonesia, dan tampil solid hingga partai puncak.
