Aksi Tragis Gajah Liar Masuk ke Permukiman Warga di Pidie, Aceh, Bikin Geger! Video Pengusiran Viral di Medsos
Pidie, Aceh — 26 April 2025 | Sebuah insiden menegangkan terjadi di Desa Pulo Seunong Tangsel, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, pada Sabtu malam (26/4/2025). Seekor gajah liar tiba-tiba masuk ke area permukiman warga, memicu suasana panik dan kekhawatiran luar biasa di tengah masyarakat.
Menurut kesaksian warga setempat, gajah tersebut terlihat berkeliaran tidak jauh dari rumah-rumah penduduk. Warga yang menyadari keberadaan satwa besar ini langsung melakukan upaya darurat untuk mengusirnya. Pengusiran dilakukan dengan cara membunyikan petasan dan menyalakan kembang api, berharap gajah itu akan menjauh dari permukiman.
“Kami sangat ketakutan, karena suara gajah terdengar dekat dan lampu-lampu mati saat itu. Kami takut dia masuk dan merusak rumah,” ujar salah satu warga, Mahyuddin (41 tahun), yang turut dalam aksi pengusiran.
Beruntung, gajah tersebut akhirnya berhasil diarahkan kembali ke arah hutan tanpa menyebabkan kerusakan atau korban jiwa. Namun, warga berharap kejadian seperti ini tidak kembali terulang karena ancaman terhadap keselamatan masyarakat cukup serius.
Viral di Media Sosial: Netizen Beri Respon Beragam
Video amatir yang merekam momen pengusiran gajah itu viral di berbagai media sosial, mulai dari TikTok, Instagram, hingga Facebook. Banyak pengguna internet merasa prihatin atas konflik yang kerap terjadi antara satwa liar dan manusia, terutama di kawasan hutan yang telah mulai menyempit karena alih fungsi lahan.
Beberapa tagar seperti #GajahLiarAceh, #Pidie, dan #KonflikSatwaManusia menjadi trending di media sosial lokal. Ada yang mengapresiasi respon cepat warga, namun tak sedikit pula yang mengkritisi minimnya penanganan dari pihak berwenang terhadap habitat satwa dilindungi seperti gajah Sumatera.
Masalah Lama yang Kembali Terulang
Konflik antara manusia dan gajah liar bukan hal baru di wilayah Aceh, terutama di Kabupaten Pidie yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan. Alih fungsi hutan menjadi kebun dan permukiman diduga menjadi penyebab utama gajah-gajah liar kehilangan habitat alaminya, sehingga terpaksa masuk ke area permukiman.
Pakar lingkungan menyatakan bahwa peristiwa ini merupakan tanda darurat perlunya kebijakan konservasi yang lebih serius. Habitat gajah Sumatera yang semakin sempit membuat mereka rentan berkonflik dengan manusia, yang sering berujung pada kerugian di kedua belah pihak.
Warga Harap Tindakan Cepat dari Pemerintah
Masyarakat Desa Pulo Seunong Tangsel berharap pemerintah dan pihak terkait seperti BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) segera melakukan langkah antisipatif dan preventif untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
“Kami minta agar ada pagar listrik atau bentuk perlindungan lain yang bisa menghalangi gajah masuk ke desa,” tutur kepala desa setempat.
Aksi tragis masuknya gajah liar ke permukiman warga di Aceh menyoroti urgensi penanganan konflik satwa dan manusia secara sistematis. Selain menimbulkan ketakutan di masyarakat, fenomena ini juga menunjukkan bahwa perlindungan habitat satwa langka seperti gajah Sumatera harus menjadi prioritas semua pihak.