Test rider KTM ungkap faktor psikologis jadi penyebab turunnya performa Bagnaia dibanding Marquez di MotoGP 2025. Dani Pedrosa menilai tekanan psikologis dari kehadiran Marc Marquez membuat performa Bagnaia di MotoGP 2025 menurun drastis.
Madrid – Mantan pembalap MotoGP yang kini menjadi test rider KTM, Dani Pedrosa, memberikan pandangannya soal penurunan performa Francesco Bagnaia. Juara dunia dua kali itu dinilai belum tampil maksimal musim ini, meski sudah meraih kemenangan di MotoGP Amerika serta podium di Thailand, Qatar, dan Spanyol.
Tekanan Psikologis karena Kehadiran Marc Marquez
Menurut Pedrosa, penyebab utama Bagnaia kesulitan bukan hanya soal teknis atau performa motor, tapi lebih pada tekanan psikologis. Masuknya Marc Marquez sebagai rekan satu tim di Ducati disebut memberi tekanan besar bagi Bagnaia.
"Ada dua faktor penting—psikologis dan tekanan dari media," ujar Pedrosa. Ia menilai keputusan Ducati merekrut Marquez menciptakan dinamika baru di garasi tim, yang tidak mudah diterima Bagnaia.
"Pecco (Bagnaia) mungkin bertanya-tanya, 'Kenapa saya harus berada di sini bersama Marc?' Ketika Marc mulai mencetak waktu terbaik, pole position, dan bahkan kemenangan, secara alami kamu mulai mempertanyakan kemampuan sendiri," lanjutnya.
Gaya Balap Berbeda, Beban Meningkat
Pedrosa menjelaskan bahwa Marquez dan Bagnaia memiliki gaya balap yang berbeda. Marquez mampu mengadaptasi gaya balapnya dengan motor dalam kondisi apa pun, sementara Bagnaia cenderung membutuhkan motor yang benar-benar disesuaikan dengan preferensinya.
"Marc bisa tetap cepat meskipun setelan suspensinya diubah drastis. Tapi Pecco, jika motornya tidak disetel sesuai keinginannya, bisa kehilangan performa," kata Pedrosa.
Karena perbedaan itu, tekanan makin bertambah bagi Bagnaia ketika Marquez tampil kompetitif. "Pecco menderita karena kehadiran Marc di tim. Bukan hanya karena performa di lintasan, tapi karena atmosfer dan ekspektasi di dalam tim berubah total," tutup Pedrosa.