Sejak menjabat Gubernur Jabar 2025, Dedi Mulyadi cetak banyak kebijakan viral seperti larangan study tour, anak nakal ke barak, dan vasektomi bansos.
Bandung – Sejak dilantik pada 20 Februari 2025 sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi langsung mencuri perhatian publik lewat sejumlah kebijakan berani dan tak jarang menimbulkan kontroversi. Dari pelarangan study tour hingga usulan vasektomi sebagai syarat bansos, berbagai aksinya menjadi sorotan di media sosial.
Kebijakan Viral Dedi Mulyadi yang Menuai Pro dan Kontra
1. Larangan Study Tour dan Pemecatan Kepsek
Langkah pertama Dedi sebagai gubernur adalah menonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 6 Depok karena kegiatan study tour. Ia melarang sekolah di Jabar mengadakan study tour ke luar provinsi yang membebani wali murid. Menurutnya, hal ini bisa memicu lonjakan pinjaman online akibat tekanan biaya dari sekolah.
2. Program “Anak Nakal ke Barak”
Mulai 2 Mei 2025, Dedi berencana menyekolahkan siswa bermasalah ke barak militer sebagai bentuk pendidikan karakter. Program ini bekerja sama dengan TNI dan Polri, ditargetkan bagi siswa yang sulit dibina dan rawan tindakan kriminal. Pelaksanaan akan melibatkan 30-40 barak dan berlangsung selama enam bulan.
3. Larangan Wisuda dan Debat dengan Siswa
Kebijakan pelarangan acara perpisahan sekolah juga menuai perhatian setelah perdebatan Dedi dengan seorang pelajar bernama Aura Cinta. Dedi menyatakan kenangan sekolah bukan hanya soal perpisahan, melainkan proses belajar. Ia mengaitkan larangan ini dengan efisiensi biaya bagi keluarga kurang mampu.
4. Vasektomi sebagai Syarat Bansos
Salah satu usulan paling kontroversial dari Dedi adalah menjadikan vasektomi sebagai prasyarat menerima bantuan sosial. Usulan ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan tanggung jawab pengendalian kelahiran antara laki-laki dan perempuan, serta mendukung program Keluarga Berencana.
Kebijakan Lain yang Juga Disorot Publik:
- Efisiensi anggaran daerah
- Normalisasi sungai dan penggusuran bangunan ilegal
- Pembangunan 1.000 rumah apung untuk warga Bekasi
- Evaluasi dan pencabutan izin tambang yang merusak lingkungan
- Pembentukan Satgas Antipremanisme
- Pembongkaran lapak liar di underpass Tambun
- Bantuan Rp3 juta bagi pengemudi becak, ojek, dan delman saat arus mudik
- Percepatan perbaikan jalan rusak
- Pembangunan 3.000 ruang kelas baru
- Normalisasi dan alih fungsi lahan di Puncak, Bogor
Langkah-langkah ini menjadikan Dedi Mulyadi sebagai figur pemimpin daerah yang berani mengambil keputusan meski menimbulkan pro dan kontra. Ia tetap konsisten dengan pendekatannya yang tegas dan sering menyulut diskusi publik.