Perang Iran-Israel Memanas, Khamenei Serukan Perlawanan, Trump Ultimatum Serangan

Perang Iran-Israel memanas. Khamenei serukan perlawanan dan Trump beri ultimatum dua minggu untuk Iran menyerah. Dunia waspada potensi konflik global.

Teheran – Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat setelah perang udara antara Iran dan Israel pecah sejak Jumat, 13 Juni 2025. Situasi makin memburuk ketika Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan perang terbuka, sementara Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam balasan keras.

Balas Serang yang Mengerikan

Israel menyerang puluhan target di Iran, termasuk fasilitas nuklir seperti Natanz dan reaktor air berat. Iran membalas dengan rentetan rudal ke berbagai kota Israel. Sebagian rudal dicegat, namun beberapa berhasil menghantam enam lokasi penting, termasuk rumah sakit di wilayah selatan.

PM Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Iran bahwa mereka akan membayar mahal atas serangan itu. Menteri Pertahanan Israel Israel Katz bahkan menyatakan bahwa "Khamenei tidak pantas hidup."

Khamenei: Lanjutkan Perlawanan

Menanggapi tekanan dari Israel, Khamenei menyebut ancaman itu sebagai bentuk ketakutan dan meminta rakyat Iran untuk tetap melawan. "Jangan mundur. Teruskan perjuangan seperti yang kalian lakukan selama ini," kata Khamenei dalam unggahan di platform X.

Dalam postingan lain, ia menyatakan bahwa pertarungan telah dimulai, mengunggah gambar simbolik pertempuran Khaybar—sebuah ajakan ideologis yang kuat.

Trump: Kami Tahu Lokasi Khamenei

Presiden AS Donald Trump melalui platform Truth Social mengklaim bahwa AS sepenuhnya menguasai wilayah udara Iran dan tahu lokasi persembunyian Khamenei. Ia memperingatkan bahwa meskipun belum menyerang langsung, "Khamenei adalah target mudah."

Trump menegaskan bahwa jika Iran tidak menyerah tanpa syarat, maka AS siap melakukan aksi militer. "Kesabaran kami sudah habis," tegasnya. Gedung Putih menyatakan keputusan akhir akan diambil dalam dua minggu ke depan.

Jumlah Korban dan Reaksi Global

Hingga saat ini, data dari lembaga HAM Iran yang berbasis di Washington menunjukkan lebih dari 630 korban jiwa di Iran, termasuk 263 warga sipil. Di Israel, korban jiwa mencapai 24 orang dan ratusan lainnya terluka.

Ketegangan ini memicu kekhawatiran global terhadap potensi perang regional yang lebih luas atau bahkan konflik dunia jika eskalasi tak kunjung berhenti.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
SPONSOR

Tokopedia - Exclusive Launch Festival Diskon s.d. 90%