Harga beras dunia turun tajam, namun Kadin pastikan petani lokal tetap aman berkat HPP yang ditetapkan pemerintah.
Jakarta – Penurunan tajam harga beras dunia pada April 2025 jadi sorotan, namun Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memastikan kondisi ini tidak akan merugikan petani di dalam negeri.
Mulyadi Jayabaya, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pangan Kadin Indonesia, menyatakan bahwa pemerintah sudah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram.
“Yang penting harga di petani sudah dipatok Rp6.500 per kg, dan Bulog yang membeli langsung,” kata Mulyadi saat ditemui di Tempo Scan Tower pada Selasa (13/5/2025).
Harga Global Anjlok, Petani Tetap Aman
Menurut Mulyadi, penurunan harga beras global tidak akan berimbas pada harga beras lokal karena Indonesia tidak bergantung pada impor.
“Tenang, nggak masalah. Yang penting kebutuhan nasional tercukupi. Kita tidak impor dari luar,” ujarnya.
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa harga beras dunia anjlok ke titik terendah sejak hampir dua tahun terakhir, dipicu oleh melimpahnya stok dari India dan Asia.
Penurunan ini terjadi setelah India mencabut pembatasan ekspor gandum yang diberlakukan sejak 2022. Akibatnya, harga ekspor beras India jatuh ke titik terendah dalam 22 bulan.
Thailand dan Vietnam Ikut Terpukul
Dampak penurunan ini terasa di sejumlah negara Asia lainnya:
- Harga beras Thailand menyentuh level terendah dalam tiga tahun.
- Harga beras Vietnam turun ke level terendah dalam hampir lima tahun.
Menurut laporan Reuters (8/5/2025), para pedagang dan pelaku industri memperkirakan harga beras global telah mencapai titik nadir setelah merosot hampir sepertiga dari puncaknya di 2024.
BV Krishna Rao, Presiden Asosiasi Eksportir Beras India, menyebut bahwa pasokan yang berlimpah membuat harga sulit naik kembali. “Harga akan tetap berfluktuasi di kisaran US$390 per ton untuk beras pecah 5% selama sisa tahun ini,” katanya.
Kesimpulan: Petani RI Tidak Perlu Cemas
Meski harga beras dunia sedang melemah, petani Indonesia dinilai tetap aman karena adanya perlindungan harga dari pemerintah. Penetapan HPP sebesar Rp6.500/kg oleh Bulog jadi langkah penting untuk menjaga stabilitas pendapatan petani.
Kebijakan ini juga menunjukkan bahwa Indonesia berupaya menjaga ketahanan pangan tanpa bergantung pada harga pasar global.