Warga Kota Fuji, Shizuoka, resah akibat lonjakan wisatawan yang membludak di Jembatan Impian Gunung Fuji. Masalah parkir liar, kemacetan, dan pelanggaran privasi jadi sorotan.
Fuji, Shizuoka – Jembatan Impian Gunung Fuji atau Fujisan Yume no Hashi Bridge kini menjadi pusat perhatian di Kota Fuji, Jepang. Dikenal karena pemandangan dramatis Gunung Fuji sebagai latar belakangnya, jembatan ini justru memicu keresahan warga akibat membeludaknya jumlah wisatawan.
Dari Spot Instagramable Jadi Sumber Masalah
Jembatan ini dibangun pada 2016 dengan tujuan mengangkat ekonomi lokal lewat pariwisata. Dengan dua jalan umum yang melintasi area terbuka dan latar Gunung Fuji yang ikonik, tempat ini cepat viral di media sosial.
Namun, popularitasnya di luar dugaan. Saat akhir pekan dan musim liburan, lebih dari 1.000 orang bisa memadati lokasi ini setiap harinya. Akibatnya, warga mulai mengeluh.
Parkir Ilegal dan Akses Jalan Terganggu
Warga Fuji melaporkan berbagai gangguan, mulai dari parkir sembarangan hingga pelanggaran di area properti pribadi. Tak sedikit yang terpaksa memasang rambu peringatan sendiri agar wisatawan lebih tertib.
Kemacetan juga menjadi keluhan utama. Banyak mobil sulit melintas karena kerumunan wisatawan memenuhi area jembatan. Jalan-jalan alternatif pun tidak memadai untuk menampung lonjakan kendaraan.
Upaya Pemerintah Tak Banyak Membantu
Pemerintah setempat telah mencoba menangani masalah ini. Di antaranya dengan menyediakan area parkir gratis dan memasang rambu-rambu dalam berbagai bahasa. Namun, dampaknya masih minim.
Warga tetap merasa kewalahan dengan volume pengunjung dan berharap langkah yang lebih tegas dan solutif dari otoritas lokal.
Bukan Kasus Pertama di Area Gunung Fuji
Fenomena overtourism ini tidak hanya terjadi di Yume no Hashi. Di Fujikawaguchiko, otoritas lokal bahkan memasang pagar di sekitar sebuah toko Lawson karena kerumunan wisatawan yang tak terkendali demi berfoto dengan latar Gunung Fuji.
