China serukan negara-negara berkembang untuk melawan tekanan tarif AS dan menolak negosiasi paksa, di tengah ancaman larangan ekspor dari pemerintahan Trump.
Brasília — Pemerintah China memperingatkan negara-negara lain agar tidak tunduk terhadap ancaman tarif yang dilontarkan Amerika Serikat, di tengah sinyal dari pemerintahan Trump yang mempertimbangkan penggunaan kebijakan dagang baru untuk menekan Beijing.
Mengutip laporan Bloomberg, Selasa (29/4/2025), Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyampaikan pesan tegas dalam pertemuan BRICS di Brasil. Wang menilai bahwa mengalah pada tekanan hanya akan memperkuat "pengganggu" dan menyerukan agar negara-negara berkembang bersatu melawan kebijakan tarif AS.
China menolak upaya negosiasi yang bersifat koersif, sementara Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengisyaratkan kemungkinan pembatasan ekspor strategis ke China demi meningkatkan daya tawar Washington.
"AS yang selama ini menikmati manfaat dari perdagangan bebas, kini menjadikan tarif sebagai alat ancaman untuk memaksa negara lain tunduk," kata Wang. Ia menambahkan bahwa sikap diam dan kompromi hanya akan membuat AS makin agresif.
China terus membangun citra sebagai pendukung perdagangan global dan menyerukan negara lain untuk tidak membuat kesepakatan sepihak yang merugikan prinsip multilateral.
Di sisi lain, Bessent menilai bola ada di tangan China. Ia menyebut bahwa AS belum sepenuhnya menggunakan "tangga eskalasi" yang tersedia, termasuk opsi larangan ekspor barang-barang penting seperti peralatan medis dan produk semikonduktor.
"Kami bisa saja meningkatkan tekanan dengan embargo total atau pelarangan perdagangan, tapi kami memilih untuk tidak langsung ke arah itu," ujarnya dalam wawancara bersama CNBC.
Bessent mengacu pada langkah Beijing yang menangguhkan tarif tinggi atas sejumlah produk AS sebagai sinyal de-eskalasi, meskipun China tetap menolak untuk membuka pembicaraan sebelum semua tarif dihapus.
Pihak berwenang China juga mengumumkan komitmen untuk mendukung eksportir yang terdampak tarif AS, mencerminkan upaya konkret menjaga performa sektor ekspor yang menyumbang hampir sepertiga pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024.