India Ingin Bangun Ulang Ciri Khas Bulu Tangkis, BAI Dorong Mantan Pemain Jadi Pelatih

 

Jakarta – Asosiasi Bulu Tangkis India (BAI) mulai mengambil langkah serius untuk mengembalikan identitas permainan bulu tangkis khas India. Salah satu caranya adalah dengan mendorong para mantan pemain untuk beralih menjadi pelatih dan memperkuat sistem kepelatihan nasional.

Kekhawatiran ini muncul seiring meningkatnya peran pelatih asing, khususnya dari Indonesia dan Malaysia, yang disebut mulai memengaruhi pola permainan para atlet India.


Pelatih Asing Dianggap Ubah Gaya Main Pemain India

Meski kontribusi pelatih luar negeri, seperti dari Indonesia dan Malaysia, telah banyak membantu perkembangan bulu tangkis India, namun pihak BAI menilai bahwa gaya permainan khas India mulai memudar. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi Sekretaris Jenderal BAI, Sanjay Mishra.

“Kami mulai melihat perubahan signifikan. Pemain India kini lebih mengandalkan kekuatan fisik dan kecepatan, gaya yang sangat khas dari pelatih Indonesia dan Malaysia,” ujar Mishra, dikutip dari India Today.

Beberapa pelatih asal Indonesia yang pernah melatih di India antara lain:

  • Mulyo Handoyo
  • Flandy Limpele
  • Namrih Suroto
  • Agus Dwi Santoso
  • Irwansyah (pelatih terkini)

Dari Malaysia, nama yang menonjol adalah Tan Kim Her, yang memiliki rekam jejak kuat di sektor ganda.


BAI Rekrut Mantan Pemain Jadi Pelatih Nasional

Untuk mengatasi persoalan tersebut, BAI membuka rekrutmen pelatih baru yang diprioritaskan dari kalangan mantan atlet nasional. Dari total 49 lamaran yang diterima, 10 hingga 11 kandidat telah diseleksi untuk dilatih dan ditugaskan di pusat-pusat pelatihan nasional.

“Kami ingin mantan pemain yang pernah dibina pelatih asing sekarang mentransfer ilmunya tanpa kehilangan identitas gaya bermain India,” tegas Mishra.

Sebagai contoh, ia menyebut legenda India seperti Prakash Padukone, yang dikenal dengan gaya bermain cerdik dan Pullela Gopichand yang dominan di permainan net.


Fokus pada Pembinaan Atlet Muda

Para pelatih yang lolos seleksi akan ditempatkan di berbagai pusat pelatihan nasional (NCoE), dan akan berfokus pada pemain junior. BAI juga akan menerapkan sistem rotasi pelatih, sebagaimana dilakukan pada pelatih asing seperti Tan Kim Her, Irwansyah, dan Park Tae-sang dari Korea Selatan.

“Sebelumnya, pembinaan hanya berlangsung 15 hari sebelum turnamen. Sekarang, dengan NCoE, para pemain muda memiliki tempat latihan reguler dan berkelanjutan,” ungkap Mishra.


Target Jangka Panjang: Regenerasi Pemain Berkualitas

Langkah strategis ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan besar: “Siapa penerus PV Sindhu? Siapa pengganti HS Prannoy?

“Kami ingin menciptakan sistem berlapis seperti di China. Jika dua pemain utama absen, pemain lapis kedua atau ketiga tetap bisa tampil kompetitif dan minimal tembus semifinal,” lanjutnya.


Kesimpulan

BAI kini menegaskan komitmennya untuk mengembalikan DNA bulu tangkis India melalui pembinaan pelatih lokal dan pembentukan ekosistem pelatihan jangka panjang. Dengan memperkuat karakter permainan India dan mengombinasikannya dengan ilmu dari pelatih asing, India berharap bisa mencetak regenerasi atlet yang tangguh dan berprestasi.

Post a Comment

Previous Post Next Post