Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, mempercepat keberangkatannya ke Vatikan untuk mengikuti konklaf pemilihan Paus baru setelah wafatnya Paus Fransiskus. Konklaf dijadwalkan dimulai 6 Mei 2025.
Jakarta — Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, akan berangkat ke Vatikan lebih awal untuk mengikuti konklaf pemilihan Paus baru, menyusul wafatnya Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025).
Awalnya, Suharyo dijadwalkan berangkat pada Minggu, 4 Mei 2025. Namun, atas permintaan Dewan Kardinal, keberangkatannya dimajukan menjadi Sabtu, 3 Mei 2025. "Bapa Kardinal Ignatius Suharyo akan berangkat pada 3 Mei karena Dewan Kardinal meminta seluruh kardinal sudah bergabung pada 5 Mei untuk rangkaian konklaf," ujar Humas Gereja Katedral Jakarta, Susyana Suwadie, Sabtu (26/4).
Susyana menjelaskan bahwa masa berkabung selama 9 hari berakhir pada 4 Mei 2025. Sehingga, seluruh kardinal harus siap mengikuti konklaf yang diperkirakan dimulai 6 Mei 2025, sesuai ketentuan yang berlaku 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus.
Selama masa jeda kepemimpinan, administrasi Gereja Vatikan dijalankan oleh Dewan Kardinal dengan wewenang terbatas. Konklaf nanti akan melibatkan semua kardinal berusia di bawah 80 tahun, yang akan melakukan pemungutan suara rahasia di Kapel Sistina.
Untuk memilih Paus baru, dibutuhkan suara dua pertiga ditambah satu dari jumlah kardinal pemilih. Jika terpilih, asap putih akan mengepul dari cerobong Kapel Sistina sebagai tanda suksesnya pemilihan. Jika belum, asap hitam akan terlihat.
Setelah pemilihan, Paus baru akan memilih nama barunya dan diperkenalkan kepada publik dalam prosesi "Habemus Papam" di balkon Basilika Santo Petrus. Ia kemudian akan memberikan sambutan pertamanya, dikenal dengan "Urbi et Orbi".