SPI Ingatkan Pemerintah: Ekspor Beras Harus Utamakan Kemanusiaan, Bukan Sekadar Bisnis

 

JAKARTA – Serikat Petani Indonesia (SPI) memberikan catatan penting kepada pemerintah terkait rencana ekspor beras. Ketua Umum SPI, Henry Saragih, menekankan bahwa ekspor beras seharusnya tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, melainkan juga mengedepankan aspek kemanusiaan dan solidaritas global.

"Motivasi utama ekspor beras seharusnya bukan bisnis, tetapi solidaritas dan kemanusiaan, khususnya untuk negara-negara yang kekurangan stok pangan," ujar Henry Saragih, dikutip Sabtu (25/4/2025).

Dua Ancaman dari Ekspor Beras Berorientasi Bisnis

Henry menyoroti dua potensi risiko jika pemerintah hanya fokus pada aspek bisnis dalam ekspor beras:

  1. Alih Fungsi Lahan Secara Masif
    Ia khawatir jika permintaan ekspor meningkat, maka akan banyak lahan yang dialihfungsikan menjadi sawah, mirip dengan alih fungsi hutan menjadi perkebunan sawit. Hal ini dinilai bisa menimbulkan kerusakan lingkungan yang serius.

    “Kalau luas sawah ditingkatkan dua hingga tiga kali lipat, misalnya menjadi 20 juta hektare, dampaknya akan besar terhadap lingkungan hidup di Indonesia,” jelasnya.

  2. Membanjiri Pasar Pangan Negara Lain
    Henry juga mengingatkan agar Indonesia tidak mengekspor beras dalam jumlah besar hingga membanjiri pasar domestik negara lain. Menurutnya, tiap negara seharusnya mampu memproduksi pangannya sendiri. Ketergantungan antarnegara dalam hal pangan dinilai tidak sehat untuk tata pangan global.

    “Itu prinsip dari kedaulatan pangan,” tegasnya.

Respon Pemerintah: Fokus Jaga Stok Dalam Negeri

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya mengungkap bahwa Malaysia sempat mengajukan permintaan untuk mengimpor beras dari Indonesia karena kekurangan stok dan lonjakan harga.

Namun, Amran menyatakan bahwa Indonesia belum bisa mengekspor beras dalam waktu dekat karena masih memprioritaskan ketahanan pangan nasional.

“Saat ini, kami masih fokus menjaga stok. Kita juga harus memperhatikan kondisi iklim agar tidak berdampak pada produksi,” kata Amran dalam konferensi pers, Selasa (22/4/2025).

Prabowo Restui Ekspor Beras untuk Negara yang Membutuhkan

Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyatakan dukungannya terhadap rencana ekspor beras ke negara-negara yang membutuhkan. Dalam pidatonya pada acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), Prabowo mengungkap bahwa beberapa negara telah meminta bantuan beras dari Indonesia.

“Saya izinkan dan perintahkan kirim beras ke mereka,” ujar Prabowo, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/4/2025).

Ia menegaskan bahwa ekspor ini bukan untuk mencari keuntungan besar, melainkan sebagai bentuk kontribusi Indonesia bagi dunia.

“Yang penting ongkos produksi, transportasi, dan administrasi bisa tertutupi. Kalau perlu, kita jangan ambil untung besar, ini atas nama kemanusiaan,” pungkasnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post