7 Film Indonesia Tembus Festival Film Cannes 2025, Jumbo Cetak Sejarah di Ajang Bergengsi

Tujuh film Indonesia lolos ke Festival Film Cannes 2025, termasuk animasi Jumbo yang mencetak rekor dan sejarah baru di panggung internasional. 

Jakarta – Industri film Indonesia kembali mencetak prestasi membanggakan di panggung internasional. Sebanyak tujuh film Tanah Air resmi terpilih untuk tampil dalam Festival Film Cannes 2025. Keikutsertaan ini menegaskan bahwa karya sineas Indonesia kian mendapat tempat di kancah global.

Jumbo, Film Animasi yang Catat Rekor

Salah satu sorotan utama datang dari film animasi Jumbo karya sutradara Ryan Adriandhy. Film ini sukses besar secara komersial dengan 9,6 juta penonton dan pendapatan mencapai USD 20 juta. Jumbo juga mencetak sejarah sebagai film animasi Indonesia pertama yang berhasil masuk Marché du Film Cannes 2025.

Film ini bercerita tentang Don, anak yatim piatu bertubuh besar yang kerap jadi korban perundungan. Ia menemukan dongeng peninggalan orang tuanya dan bertemu peri kecil bernama Meri. Kisah ini mengangkat nilai keberanian, persahabatan, dan kepercayaan diri. Diproduksi oleh Visinema Studios, Springboard, dan Anami Films, Jumbo didukung deretan pengisi suara ternama seperti Prince Poetiray, Quinn Salman, Bunga Citra Lestari, dan Ariel NOAH.

Deretan Film Lain yang Tampil di Cannes 2025

Selain Jumbo, enam film lain juga akan tampil di Cannes dengan genre dan isu yang beragam:

Pangku

Film debut Reza Rahadian sebagai sutradara ini bercerita tentang Sartika, perempuan muda yang terjebak eksploitasi pasca melahirkan. Naskah ditulis Reza dan Felix K. Nesi, dengan akting kuat dari Christine Hakim, Claresta Taufan, dan Fedi Nuril. Film ini mengangkat isu ketimpangan gender dan kemiskinan struktural.

Monster Pabrik Rambut

Film horor fantasi karya Edwin dan Eka Kurniawan ini berlatar pabrik rambut dengan rahasia kelam industri kecantikan. Diperankan Rachel Amanda, Lutesha, dan Iqbaal Ramadhan, film ini memadukan kritik sosial dan horor dengan gaya visual eksperimental.

Renoir

Kolaborasi Asia yang digarap sutradara Jepang Chie Hayakawa ini menjadi satu-satunya film Asia yang masuk kompetisi utama Cannes 2025. Bercerita tentang Fuki, gadis 11 tahun yang menghadapi konflik keluarga dan proses pendewasaan pada akhir 1980-an.

Rose Pandanwangi

Film biopik ini mengangkat kisah Rose Pandanwangi, penyanyi seriosa sekaligus istri pelukis S. Sudjojono. Chelsea Islan tampil sebagai pemeran utama dan juga produser. Film ini menyajikan riset mendalam dan pelatihan vokal klasik untuk menonjolkan sisi historis dan artistik.

This City Is a Battlefield

Diadaptasi dari novel klasik Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis, film ini disutradarai Mouly Surya. Mengisahkan drama cinta dan pengkhianatan di Jakarta pasca-kemerdekaan, film menggunakan rasio layar 4:3 demi menghadirkan nuansa 1946. Dibintangi Chicco Jerikho, Ariel Tatum, dan Jerome Kurnia.

Women from Rote Island

Film ini mengangkat kisah perempuan korban kekerasan seksual di wilayah timur Indonesia. Berlatar Pulau Rote, film ini diperkuat aktor lokal dan sempat mewakili Indonesia di ajang Oscar. Dengan empat penghargaan dari Festival Film Indonesia, film ini menegaskan pentingnya suara perempuan dan keadilan sosial.

Film Indonesia Makin Diakui Dunia

Partisipasi ketujuh film ini di Festival Film Cannes 2025 menjadi bukti nyata kemajuan sinema nasional. Dengan genre yang beragam dari animasi, drama sosial, hingga horor fantasi, Indonesia menunjukkan kualitas dan kedalaman cerita yang siap bersaing di level global.


1 Komentar

Lebih baru Lebih lama
SPONSOR

Tokopedia - Exclusive Launch Festival Diskon s.d. 90%