Bukan Tiongkok, Ini Penyebab Sebenarnya Kelapa Langka di Indonesia

Kelangkaan kelapa di Indonesia disebabkan penurunan produksi akibat El Nino, bukan ekspor ke Tiongkok. Simak fakta dan tanggapan petani di sini.

Jakarta – Kelangkaan kelapa yang terjadi di pasar Indonesia beberapa waktu terakhir ternyata bukan disebabkan oleh ekspor besar-besaran ke Tiongkok. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Perhimpunan Petani Kelapa Indonesia (Perpekindo), Muhaemin Tallo.

Produksi Kelapa Turun Drastis Akibat El Nino

Muhaemin menjelaskan bahwa penurunan produksi kelapa tahun ini mencapai 60% dibanding tahun sebelumnya. Jika pada 2022 produksi kelapa nasional mencapai 14,3 miliar butir, tahun ini hanya sekitar 6 miliar butir. Penurunan ini disebabkan oleh dampak El Nino yang terjadi sejak 2023 hingga awal 2024.

"Produksi turun drastis karena El Nino. Penurunannya mencapai 60%," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (16/5).

Siklus Panen 4 Tahunan Juga Jadi Faktor

Selain faktor cuaca ekstrem, Muhaemin juga menyebutkan bahwa kelapa memiliki pola panen empat tahunan. Dalam siklus ini, penurunan produksi merupakan hal wajar yang sering terjadi.

Bantah Ekspor ke Tiongkok Sebagai Penyebab Utama

Terkait tudingan bahwa ekspor ke Tiongkok adalah penyebab langkanya kelapa, Muhaemin menampiknya. Ia menyatakan bahwa ekspor kelapa oleh petani hanya berada di kisaran 1,1 miliar butir per tahun, jauh dari angka yang bisa menyebabkan kelangkaan nasional.

"Kelangkaan kelapa bukan karena ekspor besar-besaran ke China. Produksinya memang sedang rendah," tegasnya.

Usulan HPP untuk Menjaga Harga Petani

Muhaemin berharap pemerintah turun tangan untuk menstabilkan harga kelapa di pasar. Menurutnya, harga kelapa ideal di tingkat petani sebaiknya berada di angka Rp5.000 per butir agar petani termotivasi meningkatkan produksi.

"Kalau harga stabil, petani akan memperluas kebun dan meningkatkan panen secara alami," katanya.

Pandangan Pemerintah: Dorong Produksi, Bukan Kurangi Ekspor

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyebutkan bahwa kelangkaan kelapa disebabkan oleh permintaan ekspor dari Tiongkok. Menurutnya, kelapa di sana diolah menjadi susu dan campuran kopi.

Namun, pemerintah tidak berencana membatasi ekspor. "Solusinya bukan stop ekspor, tapi petani harus menanam lebih banyak. Sekarang petani malah sedang untung," ujar Zulhas dalam acara World of Coffee 2025 di JICC, Kamis (15/5).

Post a Comment

Previous Post Next Post