Pembangunan jembatan baru antara Rusia dan Korea Utara menjadi simbol kuat hubungan politik dan kerja sama ekonomi dua negara di tengah konflik global.
Primorsky Krai – Korea Utara dan Rusia kini tengah membangun jembatan baru yang akan menghubungkan kedua negara secara langsung. Proyek ini menjadi infrastruktur pertama yang menghubungkan wilayah Rusia dan Korea Utara melalui jalan darat, menandai babak baru dalam hubungan bilateral yang kian erat antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un.
Jembatan baru ini merupakan proyek jalan darat pertama yang menghubungkan Rusia dan Korea Utara. Sebelumnya, kedua negara hanya terhubung melalui jalur rel kereta api peninggalan era Uni Soviet yang dikenal dengan nama “Jembatan Persahabatan”.
Menurut laporan dari BBC Internasional, pembangunan jembatan yang akan melintasi Sungai Tumen tersebut resmi dimulai pada Rabu, 30 April 2025. Media Rusia, Kommersant, menyebutkan bahwa proyek ini ditargetkan rampung pada pertengahan tahun 2026.
Menariknya, pengumuman pembangunan jembatan ini muncul tak lama setelah Korea Utara untuk pertama kalinya secara terbuka mengonfirmasi telah mengirim pasukan untuk membantu Rusia dalam konflik militer melawan Ukraina.
Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, menegaskan bahwa proyek ini bukan sekadar konstruksi biasa. "Jembatan ini adalah simbol dari keinginan bersama untuk memperkuat hubungan persahabatan, bertetangga baik, dan meningkatkan kerja sama antarwilayah," ujar Mishustin.
Media Pravda melaporkan bahwa proyek konstruksi telah dimulai dari wilayah Primorsky Krai, sisi timur Rusia yang berbatasan langsung dengan Korea Utara.
Jembatan ini memiliki total panjang 4,7 km, termasuk akses jalan. Untuk bagian jembatannya sendiri, panjangnya mencapai 1 km, dengan 424 meter berada di sisi Rusia dan 581 meter di sisi Korea Utara. Lebar jembatan mencapai 7 meter dan dirancang dengan dua jalur lalu lintas.