Proyek Nexus Siap Sambungkan Pembayaran Digital ASEAN, Indonesia Bisa Bayar Pakai Rupiah di Luar Negeri

Proyek Nexus akan menghubungkan sistem pembayaran digital antarnegara ASEAN, memungkinkan warga Indonesia bertransaksi pakai rupiah di luar negeri. 

Jakarta – Bank Indonesia tengah mengembangkan Proyek Nexus bersama bank-bank sentral negara ASEAN sebagai solusi sistem pembayaran digital lintas negara yang lebih cepat dan efisien. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa proyek ini ditargetkan rampung pada 2027.

Proyek Nexus dirancang untuk menghubungkan sistem pembayaran ritel antarnegara secara langsung. Perry menggambarkannya sebagai jembatan yang mengintegrasikan infrastruktur pembayaran negara satu dengan yang lain.

"Nexus ini adalah jembatan yang menghubungkan sistem pembayaran dari satu negara ke negara lainnya," ujar Perry dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (5/5/2025).

Proyek ini melibatkan kerja sama antara Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, Bangko Sentral ng Pilipinas (Filipina), Monetary Authority of Singapore, Bank of Thailand, serta Bank for International Settlements (BIS).

Dengan Nexus, warga Indonesia akan dapat bertransaksi digital di negara ASEAN lain seperti Singapura menggunakan rupiah melalui QR Code tanpa perlu penukaran mata uang manual.

Saat ini, Bank Indonesia memang sedang memperluas cakupan QRIS (QR Indonesian Standard) ke negara-negara ASEAN. Namun, sistem QRIS masih tergantung pada kerja sama bilateral dengan masing-masing bank, sehingga skalanya terbatas dan biaya transaksi belum tentu efisien.

"QRIS bisa berjalan di Malaysia atau Thailand karena ada kerja sama langsung antarbank. Tapi penyelesaiannya tetap bilateral, dan itu membatasi volume transaksi serta bisa berdampak pada biaya," jelas Perry.

Sebaliknya, Nexus memungkinkan integrasi langsung antarnegara tanpa perlu kerja sama per bank, sehingga volume transaksi bisa tumbuh pesat dan biaya per transaksi makin murah.

"Jika volume transaksi naik, biaya bisa ditekan. Ini akan menguntungkan masyarakat, apalagi Indonesia memiliki volume transaksi retail tertinggi di kawasan," tambahnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post