FIFA denda PSSI dan batasi kuota penonton karena aksi suporter lawan Bahrain. Media China melihat ini sebagai peluang penting untuk menang atas Indonesia.
Jakarta – Timnas Indonesia kembali menerima sanksi dari FIFA terkait pertandingan lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hukuman ini dijatuhkan akibat aksi tidak terpuji sebagian suporter saat menghadapi Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 25 Maret 2025.
FIFA menilai telah terjadi aksi xenofobia dari suporter Indonesia terhadap tim tamu Bahrain. Sebagai konsekuensinya, PSSI didenda sebesar Rp400 juta. Selain itu, FIFA juga menjatuhkan sanksi pengurangan kapasitas penonton sebesar 15 persen untuk laga kandang berikutnya, yakni saat Indonesia menjamu China pada 5 Juni 2025 di SUGBK.
Media China, Sohu, langsung merespons kabar sanksi tersebut. Mereka menyebut situasi ini sebagai peluang besar yang harus dimanfaatkan maksimal oleh Timnas China.
"Ini adalah kesempatan langka bagi Timnas China," tulis Sohu. "Mereka harus tampil habis-habisan untuk meraih kemenangan tandang demi menjaga peluang lolos sebagai peringkat keempat grup."
Laga kontra Indonesia menjadi sangat krusial bagi skuad Branko Ivankovic. Pasalnya, China hanya bisa lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 jika mampu melaju ke babak keempat. Untuk mencapainya, kemenangan di dua laga tersisa menjadi harga mati.
"Hanya dengan menyapu bersih dua laga sisa, China bisa menjaga asa lolos ke fase selanjutnya," tambah Sohu.
Timnas Indonesia juga tidak bisa memandang remeh lawannya. China tampil cukup konsisten di fase ini. Mereka berhasil menang 2-1 atas Indonesia di pertemuan pertama pada Oktober 2024 di Qingdao. Lalu, menang lagi atas Bahrain 1-0 saat laga tandang sebulan kemudian.
Catatan dua kemenangan ini menjadi modal penting bagi Wu Lei dan kolega saat menghadapi laga hidup-mati di bulan Juni.